Friday, April 27, 2007

"Bumi Super" Baru Ditemukan

Planet
Planet temuan baru berukuran tidak jauh berbeda dari Bu
Para ahli astronomi menemukan planet yang paling mirip dengan Bumi di luar tata surya kita sampai saat ini, yang permukaannya kemungkinan tertutup oleh air.

Planet itu mengorbit bintang Gliese 581, yang terletak 20,5 tahun cahaya di gugus bintang Libra.

Para ilmuwan menemukan planet itu dengan menggunakan teleskop khusus di Cili.

Mereka mengatakan suhu yang hangat dan nyaman di planet itu berarti permukaan planet diisi oleh air, yang secara teoritis dapat mempertahankan kehidupan.

"Kami memperkirakan suhu di 'Bumi super' ini adalah antara 0 dan 40 derajat Celsius, dan air mungkin menutupi permukaan," kata Stephane Udry dari Observatorium Jenewa, peneliti utama studi ilmiah ini.

"Lebih lanjut, radius planet hanya 1,5 kali radius Bumi, dan simulasi memprediksi planet ini akan memiliki permukaan berbukit - seperti Bumi - dan akan diselimuti lautan."

'Apakah di luar sana ada kehidupan?' adalah pertanyaan mendasar yang kami tanyakan
Alison Boyle, Musium Sains London

Xavier Delfosse, anggota tim dari Universitas Grenoble, menambahkan: "Air seperti kita ketahui penting bagi kehidupan."

Dia yakin planet itu sekarang menjadi sasaran yang amat penting bagi masa depan misi ke angkasa luar yang dipusatkan untuk mencari kehidupan di luar angkasa.

Misi-misi tersebut akan menempatkan teleskop di luar angkasa yang bisa menangkap sinar "khas" yang kemungkinan terkait dengan proses-proses pembentukan makhluk hidup biologis.

Observatorium ini akan berusaha mengenali sisa-sisa gas di atmosfir seperti methana, dan bahkan marka bagi klorofil, zat di tetumbuhan di Bumi yang berperan penting dalam proses fotosintesa.

Deteksi 'tak langsung'

Planet yang mengelilingi bintang lain selain matahari ini adalah yang terkecil yang pernah ditemukan, dan merampungkan orbit penuh hanya dalam waktu 13 hari.

PLANET DI GLIESE 581
Planet
Massa: Lima kali massa Bumi
Orbit: 13 hari
Suhu: 0 - 40 derajat Celcius
Jarak: 20,5 tahun cahaya
Gugus bintang: Libra

Planet ini 14 kali lebih dekat ke bintang utamanya dari jarak Bumi ke matahari.

Namun, mengingat bintang di tata surya itu lebih kecil dan lebih dingin dari matahari - dan karena itu cahayanya lebih redup - planet tersebut tetap berada pada "zona yang bisa dihuni", yaitu planet di sekitar sebuah bintang yang memiliki air.

Gliese 581 ditemukan oleh kompleks Observatorium Eropa Selatan di La Silla di Gurun Atacama.

Untuk membuat penemuan ini, para peneliti menggunakan peralatan yang sangat sensitif yang bisa mengukur perubahan kecil pada kecepatan sebuah bintang ketika terjadi tarik-menarik gravitasi dengan sebuah planet yang berdekatan.

Para astronom terpaksa menggunakan metoda tak langsung dalam mendeteksi planet tersebut karena teknologi teleskop yang dimiliki saat ini kesulitan merekam gambar obyek angkasa yang sangat jauh atau yang bercahaya redup -apalagi ketika obyek tersebut mengorbit dekat dengan bintang bercahaya.

Tata surya Gliese 581 dikelilingi oleh tiga planet. Penemuan terbaru ini sangat menggembirakan bagi para ilmuwan.

Gliese 581
Gliese 581 jauh lebih dingin dan lebih redup dari matahari

Dari lebih 200 planet yang ditemukan saat ini, banyak yang seukuran dengan planet gas raksasa Jupiter dengan suhu sangat tinggi karena mengorbit dekat dengan bintang yang panas.

Planet Bumi super di Gliese 581 berada di tempat yang oleh ilmuwan dinamakan "Zona Emas" yang memiliki suhu yang tepat bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang.

Berbicara tentang penemuan ini, Alison Boyle, kurator bidang astronomi di Musium Sains London mengatakan: "Dari semua planet yang kami temukan mengelilingi bintang lain, planet ini tampaknya memiliki syarat paling tepat bagi kehidupan."

"Planet ini berjarak lebih dari 20 tahun cahaya, jadi kita tidak akan mendatanginya segera, namun dengan teknologi propulsi baru semua ini bisa berubah di masa depan. Dan jelas kami akan melatih diri dengan teleskop baru yang lebih canggih untuk melihat apa yang bisa kita saksikan," kata Boyle kepada BBC.

"'Apakah di luar sana ada kehidupan?' adalah pertanyaan mendasar yang kami tanyakan."

Duh...Susahnya Bilang Maaf

Kata "maaf" memang hanya terdiri dari 4 huruf. Mudah dieja, gampang dibaca, tetapi benar-benar sukar untuk diungkapkan. Kita lebih memilih tidak bisa tidur nyenyak karena tersiksa dengan rasa bersalah kita kepada orang lain daripada mengungkapkan kata maaf.

Ada kalanya orang berpikir bahwa permintaan maaf tidak harus diungkapkan dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata. Semua itu tidak salah dan tidak juga dilarang. Tetapi kalau mau jujur itu hanyalah sebuah alasan, ketika kata maaf tidak mampu kita ungkapkan. Yang sebenarnya terjadi adalah hanya karena kita kelewat gengsi untuk mengakui kesalahan diri sendiri.

Jika kita mau sedikit saja mengabaikan perasaan gengsi, ada banyak kebaikan yang bisa kita ambil dari kata maaf. Yang pertama, dengan kata "maaf", orang yang dimintai maaf akan merasa senang karena tahu orang yang berbuat salah itu telah menyesali perbuatannya. Mereka yang tadinya akan marah, bisa jadi mengurungkan niatnya setelah mendengar permintaan maaf yang dari orang yang berbuat kesalahan. Di antara kita pasti pernah merasakan bagaimana rasanya jika orang yang berbuat salah pada kita bukannya minta maaf tapi malahah cengar-cengir. Jengkel bukan?.

Yang kedua, bagi orang yang berbuat kesalahan. Ada perasaan plong dalam hati ketika berhasil dikeluarkan kata maaf dari mulutnya. Perasaan malu, gengsi dan lain sebagainya seringkali mengiringi, tetapi semua itu tidaklah seberapa jika pada akhirnya terbayar dengan perasaan hati yang lega luar biasa. Karenanya buang jauh-jauh perasaan seperti itu.

Yang ketiga, tidak selalu perasaan bersalah bisa ungkapkan dengan perbuatan nyata. Karena belum tentu kita mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Bisa jadi sebelum kita melakukan apa-apa, ternyata kita sudah tidak bertemu lagi dengan orang itu?. Yang ada hanya rasa sesal karena tidak sempat meminta maaf. Berbeda halnya dengan kata maaf, yang sudah pasti bisa kita ucapkan seketika seusai kita berbuat kesalahan.

Yang keempat, dengan kata maaf minimal kita sudah menunjukkan keberanian diri untuk mengakui sebuah kesalahan. Menerima dengan lapang dada resiko ditolak atau diterima permintaan maaf kita. Dimaafkan atau tidak adalah wilayah kewenangan Allah. Yang pasti kita sudah berusaha dan berbuat yang terbaik dari yang kita bisa.

Nah, bukankah hanya dengan kata maaf, kita bisa merubah dunia yang suram menjadi tersenyum. Masihkan kita gengsi untuk mengungkapkannya?